"Ini bukan ambisi pribadi saya. Tapi, ambisi klub dan pendukungnya. Real klub besar. Kami butuh stadion yang megah sebagai representasi kebesaran Real Madrid," papar Bernabeu kepada situs resmi Real. Ucapan Bernabeu seolah titah yang tak boleh dibantah. Setelah dana terkumpul sebanyak 3 juta pesetas (sekitar USD20 Ribu atau Rp184 Juta) untuk pembangunan lapangan, serta 37 juta pesetas (USD 275 Ribu atau Rp2,5 M) untuk pembangunan fisik stadion, pada 17 Oktober 1944 peletakan batu pertama yang menandai renovasi total Estadio de Chamartin dimulai. Sebagai desainer, pengurus Real menunjuk dua arsitek Luis Alemany Soler dan Manuel Munoz Monasterio. Setelah tiga tahun berjalan, wajah baru Estadio de Chamartin yang awalnya hanya sebuah stadion kecil dengan model bangunan yang kaku, berubah menjadi stadion yang lebih modern. Daya tampungnya juga lebih luas, yakni mencapai 73.300. Pada awal Desember 1947, stadion dinyatakan siap pakai. Untuk menunjukkan bahwa stadion sudah layak pakai, pada 14 Desember 1947, digelar laga pembukaan antara Real Madrid menjamu klub Portugal, OS Belenenses. Laga tersebut dimenangkan Real 3-1. Sabino Barinaga tercatat sebagai pencetak gol pertama di stadion baru Real. Nah, untuk menghargai ide besar Santiago Bernabeu, sejak 4 Januari 1955, stadion tak lagi memakai nama Estadio de Chamartin. Nama itu berubah menjadi Estadio Santiago Bernabeu. Seiring perkembangan zaman, stadion sempat beberapa kali direnovasi. Daya tampung terus diperluas. Bahkan, pernah mencapai 120.000. Namun, daya tampung kembali diperkecil menjadi 80.000 karena terbentur regulasi baru UEFA musim 1998-1999 soal kapasitas stadion yang tak boleh lebih dari 100.000.
Pemandangan Stadion Santiago Bernabéu dari luar
Gambar dibawah adalah pemandangan dari Sektor 516-S, salah satu titik tertinggi di Sayap Selatan Lingkar-3 yang berada 50 meter di atas lapangan. Di renovasi pada 2003 silam, stadion yang namanya diambil dari nama Presiden FC Madrid tersebut untuk pertama-kalinya dibangun pada 27 Oktober 1944.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar