·
PENGERTIAN
BAHASA PEMROGRAMAN
Bahasa Pemrograman atau
yang lebih dikenal dengan istilah bahasa komputer adalah suatu sistem
komunikasi yang berupa perintah untuk menyelesaikan
masalah. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan data
mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data tersebut disimpan, dan
langkah apa saja yang harus diambil dalam berbagai situasi. Pada
bahasa pemrograman terdapat tiga faktor penting, yaitu sintaks, semantic, dan
kebenaran logika. Sintaks adalah aturan gramatikal yang mengatur tata cara
penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Semantik adalah aturan-aturan untuk
menyatakan arti. Kebenaran Logika adalah berhubungan benar atau tidaknya urutan
statement.
Secara umum terdapat 4
kelompok Bahasa Pemrograman yaitu:
1. Object Oriented
Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Dephi, Visual C)
2. High level
(Seperti Pascal dan Basic),
3. Middle level
(Seperti Bahasa C), dan
4. Low level
(Seperti Bahasa Assembly).
COMPILER
DAN INTERPRETER
Compiler
adalah suatu program yang menerjemahkan bahasa program ( source code) kedalam
bahasa objek (obyek code). Compiler menggabungkan keseluruhan bahasa program,
mengumpulkannya dan kemudian menyusunnya kembali.
Kompiler memerlukan waktu
untuk membuat suatu program dapat di eksekusi oleh computer, program yang
dieksekusi oleh compiler adalah dapat berjalan lebih cepat disbanding program
yang diperoduksi oleh interpreter, disamping itu juga bersifat independen.
Contoh program yang menggunakan compiler adalah Visual Basic, Visual Delvi, dan
Pascal.
Tahap Kompilasi:
1.
Pertama source code (program yang ditulis) dibaca kememori computer).
2.
Source code tersebut diubah menjadi objek code (bahasa Assembly).
3.
Objek code di hubungkan dengan liberary yang dibutuhkan untuk membentuk file
yang bisa dieksekusi.
Interpreter
adalah Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi code program (yang ditulis oleh
programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin
melakukan instruksi yang diminta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah
yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi baris demi baris, sambil
mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut.
Proses ini sangat
berbeda dengan compiler, dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa
satu kesatuan perintah dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses penterjemahan
dilaksanakan sebelum program tersebut dieksekusi.
Interpreter atau dalam
bahasa Indonesia dikenal sebagai Juru Bahasa berbeda dengan Translator atau
penterjemah dalam segi media yang dipakai untuk menerjemahkan. Interpreter akan
menterjemahkan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran secara langsung atau
orally sementara translator akan menerjemahkan bahasa sumber ke bahasa sasaran
secara tertulis.
Java dijalankan
menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan
source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan
pada platform yang berbeda-beda.
Perbedaan antara
Compiler dengan Interpreter :
1. Jika hendak
menjalankan program hasil kompilasi dapat dilakukan tanpa butuh kode sumber.
Kalau interpreter butuh kode sumber.
2. Jika dengan
kompiler, maka pembuatan kode yang bisa dijalankan mesin dilakukan dalam 2
tahap terpisah, yaitu parsing ( pembuatan kode objek ) dan linking (
penggabungan kode objek dengan library ) . Kalau interpreter tidak ada proses
terpisah.
3. JIka compiler
membutuhkan linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam library
demi menghasilkan suatu kode yang bisa dijalankan oleh mesin. Kalau interpreter
tidak butuh linker untuk menggabungkan kode objek dengan berbagai macam
library.
4. Interpreter cocok
untuk membuat / menguji coba modul ( sub-routine / program-program kecil ).
Maka compiler agak repot karena untuk mengubah suatu modul / kode objek kecil,
maka harus dilakukan proses linking / penggabungan kembali semua objek dengan
library yang diperlukan.
5. Pada kompiler bisa
dilakukan optimisasi / peningkatan kualitas kode yang bisa dijalankan. Ada yang
dioptimasi supaya lebih cepat, ada yang supaya lebih kecil, ada yang dioptimasi
untuk sistem dengan banyak processor. Kalau interpreter susah atau bahkan tidak
bisa dioptimasikan.
TINGKATAN
BAHASA PEMROGRAMAN
Menurut tingkat
kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:
1.
Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode
bahasa biner, contohnya 01100101100110
2.
Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly),
yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat
(kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.
3.
Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi
dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah)
dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<,
>>, &&, ||, dsb.
4.
Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal
dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and,
or, dsb.
Sebagian besar bahasa
pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasa C yang
digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan Bahasa
Tingkat Rendah.
Sumber 2
Sumber 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar